BLOGGER TEMPLATES AND MyYearBook Layouts »

Rabu, 16 November 2011

tari menak koncar


TARI MENAK KONCAR

  • Tari Menak Koncar adalah tari tunggal putra alus yang memiliki teknik
gerak, irama gendhing tari yang rumit dengan vokabuler gerak yang
bervariasi serta menampilkan karakter tari yang alus,  luwes, dan lincah
(cakrak). dengan penguasaan unsur wiraga,  wirama dan wirasa dan
Hastha Sawanda secara utuh dengan penjiwaan tari yang menyeluruh.

*LEGENDA
Dicintai Rakyat, Ikut Bendung Ekspansi Kerajaan Mataram

Bagi masyarakat Lumajang dan sekitarnya, nama Minak Koncar bukanlah nama yang asing. Nama diyakini berperan penting dalam sejarah berdirinya kabupaten Lumajang.
ABDULLAH ZAWAWI, Lumajang
http://i4.ytimg.com/vi/KWe50Dk16EE/2.jpgMinak Koncar diriwayatkan memerintah Lumajang pada 1312 M dan meninggal pada tahun 1323 M. Dia adalah anak kandung Arya Wiraraja dan saudara kandung Patih Nambi. Arya Wiraraja merupakan bangsawan Majapahit dari Sumenep Madura yang diberi tanah di Lumajang sebagai hadiah atas jasanya pada Raden Wijaya. Sedangkan Nambi, memerintah di Benteng Pejarakan atau di daerah yang kini termasuk Desa Pejarakan, Kecamatan Randuagung.
Minak Koncar yang juga dikenal dengan nama Nararyya Sminingrat atau juga Wisnuwardhana ini sendiri memerintah dengan pusatnya di Benteng Kutorenong (kini menjadi nama Desa Kutorenon) yang kini namanya terpeleset menjadi Biting di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono.
Menurut Sahal, juru kunci kompleks pemakaman Minak Koncar, Lumajang dulu bernama Lamajang. Dan di tangan Minak Koncar Lumajang memegang peranan penting dalam salah satu pusat kekuatan politik yang diperhitungkan di masanya. Lumajang bersama kerajaan di Jawa Timur lainnya ikut dalam usaha membendung ekspansi kekuasaan kerajaan Mataram.
Semasa pemerintahan Minak Koncar, Lumajang menjadi daerah yang aman dan tenteram. Watak pengasih dan bijaksana membuatnya sangat dicintai rakyat. Selain dikenal bijak, Minak Koncar dikenal sakti. Dia memiliki kuda sakti bernama Kuda Sembrani.
Kabarnya, kuda tersebut bisa terbang. Dan yang bisa menugganginya hanya Prabu Minak Koncar. Jika Minak Koncar membutuhkan Sembrani, dia akan memanggilnya dan sang kuda akan terbang menuju Benteng Kutorenong. “Hingga saat ini, setiap malam Jumat Legi, kuda sembrani dengan kereta kencananya jalan dari Gunung Tambu ke Benteng,” ujarnya.
http://i4.ytimg.com/vi/KWe50Dk16EE/3.jpgSelain itu, Minak Koncar pernah berperang melawan Minakjinggo, (masih sepupu Minak Koncar) dari Kerajaan Blambangan (Banyuwangi). “Dalam perang itu, Ranggalawe, adipati Tuban pertama yang masih paman Minak Koncar tewas terbunuh. Akhirnya yang mengalahkan adalah Damarwulan,” jelasnya.
Namun, sejak Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk yang berusaha menguasai Nusantara, kerajaan Lamajang diobok-obok yang berakhir dengan tewasnya Nambi beserta seluruh keluarganya pada sekitar tahun 1316. “Mbah Minak Koncar sendiri meninggal pada tahun 1323 karena sudah sepuh,” tuturnya. Sejak meninggalnya Minak Koncar, tak ada penerusnya lagi, Benteng Kutorenong jatuh ke tangan Hayam Wuruk.
Setelah meninggal, Minak Koncar dimakamkan tak jauh dari bentengnya. Kini, makam Minak Koncar menjadi pemakaman umum di Dusun Biting. Kendati kondisinya masih bersih dan terawat tapi terkesan ala kadarnya. Makam Minak Koncar merupakan yang paling besar dan terletak di posisi paling timur dengan cat merah. Di sebelah baratnya, di luar pagar, terdapat makam lain bercat merah yang dikenal sebagai makam Patih Lohgender yang semasa hidupnya merupakan tangan kanan Minak Koncar.
Di sebelah baratnya lagi, ada makam serupa yang dikenal sebagai makam Putri Kenconowungu yang merupakan orang kepercayaan Raden Wijaya, pendiri Majapahit yang mengabdi pada Minak Koncar. Di barat makam Kenconowungu, terdapat pohon kuni yang sudah sangat tua. Pohon ini kabarnya merupakan tongkat Syekh Abdurrahman, guru Minak Koncar yang makamnya terletak di sebelah barat pohon.
Syekh Abdurrahman adalah guru Minak Koncar yang datang dari Arab di masa pertengahan Minak Koncar memerintah dan menyebarkan Islam di Lumajang. Syekh Abdurrahman inilah yang berhasil membuat Minak Koncar menjadi penganut agama Islam. (*)








Kriteria Unjuk Kerja
Menarikan susunan gerak tari Menak
Koncar
(Ldr. Asmaradana)
pola-pola gerak dalam tari Menak Koncar yang terdiri dari:
1. Besut tanjak tawing kebyok sampur kanan
2. Srisig
3. Nikelwarti
4. Sembahan laras
5. Sabetan
6. Lumaksana glebagan
7. Sabetan
8. Kiprahan  tiga pola gerak:
8.1. Hadap kiri tanjak kanan ulap-ulap kanan
8.2. Hadap depan  tanjak kiri tawing kanan
8.3. Hadap kanan tanjak kanan, penthangan bokor sinangga
9. Besut
10. Lumaksana glebagan
11. Besut tanjak tawing kebyok sampur kanan, srisig
12. Kiprahan tiga pola gerak :
12.1. Hadap kiri, tanjak kanan, trap jamang
12.2. Hadap depan, tanjak kiri gajah ngoling  rimong sampur
12.3. Hadap kanan, tanjak kanan ngilo asta
Panggel sindhet putra
Batangan, malik lampah miring seblak sampur, tawing
taweng kiri
13. Magak,  kawilan penthangan kiri sampir sampur
14. Pilesan,  singgetan k engseran ukel karna
15. Ukel asta lampah 4,  singgatan ukel karna
16. Kawilan kesetan penthangan sampir sampur, singgatan ukel karna
17. Lembehan entragan, menthang kiri kengser ke kanan, besut tanjak kanan
18. Pacak jangga, Lampah miring mandi sampur
19. Sidhangan kebyok, tanjak kiri kebyok sampur,  sangga- nampa
20. Ebat ngancap naga wangsul, ridong pondhongon, besut,  tanjak panggah
21. Gajah-gajahan kiri ogek lambung pacak gulu
22. Kebyak kebyok pondhongan
23. Kiprahan tiga pola gerak , yaitu:UNIT-UNIT KOMPETENSI TARI SURAKARTA   TARI MENAK KONCAR—TINGKAT MADYA
STANDAR KOMPETENSI   NASIONAL BI DANG TARI  ETNIS 130
24.1. Hadap kanan, tanjak kanan, trap sabuk
24.2. Hadap depan, tanjak kiri, trap gelang
24.3. Hadap kanan, tanjak kanan, udal rikma
25. Besut,  lumaksana glebagan,  sabetan
26. Ulap-ulap kanan,  srisig

0 komentar:

 
My Melody Kawaii